Jakarta, Selama ini makanan organik dikampanyekan lebih sehat dibanding dengan makanan konvensional. Tapi ternyata tidak semua makanan organik sesehat yang orang dengar.
Cita-cita luhur produk organik tradisional adalah tanaman tanpa pestisida dan bahan kimia, serta ditanam di tempat yang ramah lingkungan, yaitu pertanian lokal yang kecil. Namun karena permintaan konsumen akan produk organik makin meningkat, muncul ancaman terhadap apa yang orang pertimbangkan sebagai produk organik.
Pada tahun 2002, ilmuwan Swiss di Research Institute for Organic Agriculture menerbitkan sebuah penelitian. Studi selama 21 tahun membandingkan empat jenis pertanian. Dua di antaranya adalah pertanian organik, dan dua jenis lainnya adalah pertanian konvensional. Hasil yang didapatkan:
1. Pertanian konvensional 20 persen lebih produktif daripada pertanian organik.
2. Hasil panen secara signifikan lebih rendah pada pertanian organik.
3. Fakta dua hal di atas menunjukan penghematan energi pada pertanian organik sebenarnya hanya sekitar 19 persen per unit tanaman yang diproduksi, bukan 50 persen seperti yang digembar-gemborkan.
4. Pertanian konvensional dan pertanian organik memiliki manfaat yang sama bagi lingkungan. Keduanya menghasilkan serangga yang menguntungkan, sedikit pestisida dan limbah pupuk dan mengurangi erosi tanah.
5. Kualitas makanan yang hampir sama dari pertanian konvensional dan organik. Para pendukung pertanian organik telah lama mengklaim makanan mereka jauh lebih unggul.
"Studi ini tentu saja tidak menyimpulkan pertanian organik adalah buruk. Kesimpulannya pertanian organik tidak jauh berbeda dari pertanian konvensional. Ada sebagian alasan lain untuk orang percaya bahwa pertanian organik adalah buruk," kata Timothy H. Boyer, profesor Jurusan Fisika City University of New York seperti dilansir EmaxHealth.com, Selasa (3/1/2012).
Alex Avery, Direktur Penelitian dan Pendidikan Pusat Institut Hudson untuk Isu Pangan Global menjelaskan mengapa hasil pertanian organik lebih rendah dan ketergantungan pada pupuk organik yang langka merupakan ancaman potensial bagi lahan basah di dunia hutan dan padang rumput.
Menurutnya, pertanian organik tidak menghindari pestisida sebab sekitar 5 persen berat sayuran adalah pestisida alami dan beberapa di antaranya menyebabkan kanker. Dan makanan dari pertanian organik juga lebih banyak mengandung bakteri penyebab penyakit.
Pada bulan Januari 2007, majalah 'Consumer Reports' menunjukkan ayam dari pertanian organik mengandung bakteri Salmonella 300 persen lebih banyak dari pertanian konvensional.
Serta penelitian universitas juga telah menemukan bakteri yang lebih banyak dalam sayuran dari pertanian organik daripada sayuran dari pertanian konvensional.
0 komentar:
Posting Komentar